Ads 468x60px

Darah wanita

ditulis oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah)
Bagi kebanyakan wanita, haid dan nifas identik dengan tidak menjalankan shalat atau puasa. Padahal banyak hal lain yang juga perlu diketahui kaitannya dengan ibadah saat seorang wanita mengalaminya.
Saudariku muslimah…
Permasalahan darah yang keluar dari kemaluan wanita merupakan permasalahan yang penting. Perlu diterangkan karena berkaitan dengan pelaksanaan ibadah kepada Allah Subhanahu wata’ala. Kita lihat kenyataan yang ada, banyak wanita yang buta akan permasalahan yang justru lekat dengan dirinya ini. Karena itu pada tampilan perdana dalam rubrik ini kami coba menerangkan kepada pembaca seputar masalah ini secara ringkas, semoga menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat, amin…! Dan semoga menjadi simpanan amal kebajikan bagi kami:
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ () إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“Pada hari yang tidak bermanfaat lagi harta dan anak, kecuali hamba yang menemui Allah dengan hati yang selamat…! (Asy-Syu’ara: 88-89)
Kami angkat permasalahan ini dengan menerjemahkan secara ringkas kitab yang disusun oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahumullah berjudul Risalah fid Dima` Ath-Thabi’iyyah Lin Nisa disertai dengan tambahan dari sumber yang lain.
Saudariku Muslimah…
Wanita dengan kodratnya yang ditentukan dengan keadilan Ilahi mengalami masa-masa di mana ia mendapatkan darah keluar dari organnya yang khusus. Darah tersebut bisa jadi mencegahnya dari melaksanakan ibadah shalat dan puasa, dan bisa pula ia tetap dibolehkan shalat dan puasa karena darah tersebut tidak mengeluarkan dirinya dari hukum wanita yang suci. Adapun darah yang biasa keluar dari kemaluan wanita adalah darah haid, istihadhah dan darah nifas. Untuk mengawalinya, akan disinggung masalah haid.
Haid
Secara bahasa, haid adalah mengalirnya sesuatu. Adapun pengertiannya yang syar‘i, haid adalah darah yang keluar pada waktu-waktu tertentu dari organ khusus wanita secara alami tanpa adanya sebab, bukan karena sakit, luka atau keguguran atau selesai melahirkan. Haid ini keadaannya berbeda-beda tergantung keadaan masing-masing wanita.
Ulama berselisih pendapat dalam masalah kapan usia awal seorang wanita mengalami haid. Ad-Darimi berkata setelah menyebutkan perselisihan yang ada: “Semua pendapat ini menurutku salah! Karena yang menjadi rujukan dalam semua itu adalah adanya darah. Maka pada keadaan dan umur berapa saja, bila didapatkan adanya darah yang keluar dari kemaluan maka itu harus dianggap darah haid, wallahu a’lam.”
Pendapat Ad-Darimi yang dipilih oleh Ibnu Taimiyyah ini dibenarkan oleh Asy-Syaikh Muhammad Shalih Al-’Utsaimin karena hukum haid dikaitkan oleh Allah Subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya dengan adanya darah tersebut. Allah Subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya tidak memberi batasan umur tertentu, maka wajib mengembalikan hal ini kepada ada tidaknya darah, bukan batasan umur.
Dalam permasalahan lamanya masa haid juga ada perselisihan pendapat. Ibnul Mundzir  berkata: “Sekelompok ulama berkata: “Tidak ada batasan minimal dan tidak pula batasan maksimal hari haid.” Pendapat ini yang dibenarkan Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dengan dalil-dalil sebagai berikut:
Pertama, Allah Subhanahuwata’ala berfirman:
ayat
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran. Oleh karena itu hendaklah kalian menjauhi para istri ketika mereka sedang haid dan jangan kalian mendekati mereka hingga mereka suci dari haid.” (Al-Baqarah: 222)
Dalam ayat di atas, Allah Subhanahuwata’ala menjadikan batasan larangan menyetubuhi istri yang sedang haid adalah sampai selesainya haid (suci), bukan batasan hari. Jadi hukum haid berlaku selama ada darah yang keluar berapapun lama waktunya.
Kedua, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha yang haid saat ia tengah melakukan ibadah haji:
“Lakukanlah semua yang diperbuat oleh orang yang berhaji. Namun jangan engkau thawaf di Ka’bah hingga engkau suci.” (Shahih, HR. Muslim dalam Shahih-nya juz 4, hal. 30, Syarah An-Nawawi)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan batasan larangan thawaf sampai suci dari haid dan beliau tidak menetapkan batasan bilangan hari tertentu, jadi patokannya ada atau tidaknya darah.
Ketiga, batasan-batasan yang disebutkan para fuqaha dalam masalah ini tidak ada dalilnya dalam Al-Qur`an dan juga dalam Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Padahal hal ini sangat perlu diterangkan bila memang ada pembatasan.
Keempat, banyaknya perbedaan dan perselisihan pendapat dari mereka yang membuat batasan. Ini menunjukkan bahwa dalam masalah ini tidak ada dalil yang dapat dituju, namun ini sekedar ijtihad yang bisa benar dan bisa salah.
Dengan demikian, setiap kali wanita melihat darah keluar dari kemaluan bukan disebabkan luka atau semisalnya maka darah tersebut darah haid tanpa ada batasan waktu dan umur. Kecuali bila darah itu keluar terus menerus tidak pernah berhenti atau berhenti hanya sehari atau dua hari dalam sebulan maka darah itu adalah darah istihadhah.
Ibnu Taimiyyah  rahimahumullah menyatakan: “Pada asalnya setiap darah yang keluar dari rahim adalah darah haid sampai adanya bukti yang jelas bahwa darah itu adalah istihadhah.”
Haid pada Wanita Hamil
Apakah wanita hamil mengalami haid? Secara umum apabila wanita hamil ia akan terhenti dari haidnya. Namun ada di antara wanita hamil yang tetap keluar darah dari kemaluannya pada masa-masa haidnya, dan ini dihukumi sebagai darah haid karena tidak ada keterangan dari Al-Qur`an dan As-Sunnah yang menyebutkan mustahilnya haid bagi wanita hamil. Ini adalah pendapat Al-Imam Malik, Asy-Syafi’i, dan yang dipilih oleh Ibnu Taimiyyah.
Kejadian Haid
Ada beberapa macam kejadian haid.
Pertama, bertambah atau berkurang waktunya. Misalnya seorang wanita kebiasaan haidnya enam hari. Suatu ketika darah yang keluar berlanjut sampai hari ketujuh. Atau kebiasaan haidnya enam hari namun belum berjalan enam hari haidnya berhenti.
Kedua, terlambat atau maju dari jadual yang ada. Misal kebiasaan haid seorang wanita jatuh pada akhir bulan, namun suatu ketika ia melihat darah haidnya keluar pada awal bulan, atau sebaliknya.
Terhadap dua keadaan di atas terjadi perselisihan pendapat di kalangan ulama. Namun yang benar, kapan saja seorang wanita melihat keluarnya darah maka ia haid. Dan kapan ia tidak melihat darah berarti ia suci, sama saja baik waktu haidnya bertambah atau berkurang dari kebiasaannya, dan sama saja baik waktunya maju atau mundur. Ini merupakan pendapatnya Al-Imam Asy-Syafi‘i dan yang dipilih oleh Ibnu Taimiyyah.
Ketiga, warna kekuningan atau keruh yang keluar dari kemaluan. Apabila cairan ini keluarnya pada masa haid atau bersambung dengan masa haid sebelum suci maka dihukumi sebagai darah haid. Namun bila keluarnya di luar masa haid, cairan tersebut bukan darah haid. Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu ‘anha mengabarkan: “Kami dulunya tidak mempedulikan sedikitpun cairan yang keruh dan cairan kuning yang keluar setelah suci dari haid.” (HR. Abu Dawud. Diriwayatkan juga oleh Al-Imam Al-Bukhari dalam Shahih-nya namun tanpa lafadz “setelah suci”. Akan tetapi beliau memberi judul untuk hadits ini dengan Bab Cairan kuning dan keruh yang keluar pada selain hari-hari haid.)
Keempat, keringnya darah di mana si wanita hanya melihat sesuatu yang basah (ruthubah) seperti lendir dan semisalnya. Kalau ini terjadi pada masa haid atau bersambung dengan waktu haid sebelum masa suci maka ia terhitung haid. Bila di luar masa haid maka ia bukan darah haid, sebagaimana keadaan cairan kuning atau keruh.
Hukum-Hukum Haid
Banyak sekali hukum-hukum yang berkaitan dengan haid namun karena terbatasnya ruang maka kami mencukupkan dengan apa yang kami sebutkan berikut ini:
a.    Shalat dan Puasa
Wanita haid diharamkan untuk mengerjakan shalat dan puasa, baik yang wajib maupun yang sunnah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan hal ini ketika ada wanita yang mempertanyakan keberadaan kaum wanita yang dikatakan kurang agama dan akalnya, beliau bersabda:
“Bukankah jika wanita itu haid ia tidak melaksanakan shalat dan tidak puasa? Maka itulah yang dikatakan setengah agamanya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 304, 1951 dan Muslim no. 79)
Adapun puasa wajib (Ramadhan) yang dia tinggalkan harus dia qadha (ganti) di hari yang lain saat suci, sedangkan shalat tidak ada kewajiban untuk mengqadhanya, berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ketika ada yang bertanya kepadanya: “Apakah salah seorang dari kami harus mengqadha shalatnya bila telah suci dari haid?” Aisyah pun bertanya dengan nada mengingkari: “Apakah engkau wanita Haruriyah? Kami dulunya haid di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tidak memerintahkan kami untuk mengganti shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 321)
Dalam riwayat Muslim, ‘Aisyah mengatakan: “Kami dulunya ditimpa haid maka kami hanya diperintah mengqadha puasa dan tidak diperintah untuk mengqadha shalat.” (Shahih, HR. Muslim no. 69)
b.    Thawaf di Baitullah
Wanita haid diharamkan untuk thawaf di Ka‘bah baik thawaf yang wajib maupun yang sunnah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha yang mengalami haid saat tengah melakukan amalan haji:
“Lakukanlah semua yang diperbuat oleh orang yang berhaji. Namun jangan engkau thawaf di Ka’bah hingga engkau suci.” (Shahih, HR. Muslim dalam Shahih-nya juz 4, hal. 30, Syarah An-Nawawi)
Adapun amalan haji yang lain seperti sa‘i, wuquf di Arafah, dan sebagainya tidak ada keharaman untuk dikerjakan oleh wanita yang haid.
c. Jima’ (bersetubuh)
Diharamkan bagi suami untuk menggauli istrinya yang sedang haid pada farji (kemaluannya) dan diharamkan pula bagi istri untuk memberi kesempatan dan memperkenankan suaminya untuk melakukan hal tersebut. Karena Allah Subhanahu wata’ala berfirman, yang artinya: “…maka jauhilah (tidak boleh jima’) oleh kalian para istri ketika haid dan janganlah kalian mendekati mereka (untuk melakukan jima’) hingga mereka suci.” (Al-Baqarah: 222)
Selain jima’, dibolehkan bagi suami untuk melakukan apa saja terhadap istrinya yang sedang haid karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Berbuatlah apa saja kecuali nikah (yakni jima’).” (HR. Abu Dawud no. 2165, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani t dalam kitab beliau Shahih Sunan Abi Dawud no. hadits 1897)
d. Talak
Ketika istri sedang haid, haram bagi suaminya untuk mentalaknya berdasarkan firman Allah Subhanahu wata’ala:
“Wahai Nabi, apabila kalian hendak menceraikan para istri kalian maka ceraikanlah mereka pada saat mereka dapat (menghadapi) iddahnya…” (Ath-Thalaq: 1)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menafsirkan: “Tidak boleh seseorang menceraikan istrinya dalam keadaan haid dan tidak boleh pula ketika si istri dalam keadaan suci namun telah disetubuhi dalam masa suci tersebut. Akan tetapi bila ia tetap ingin menceraikan istrinya maka hendaklah ia membiarkannya (menahannya) sampai datang masa haid berikutnya lalu disusul masa suci, setelah itu ia bisa menceraikannya.” (Tafsirul Qur`anil ‘Azhim, 4/485)
Jadi bila talak hendak dijatuhkan maka harus pada masa suci si wanita (tidak dalam keadaan haid) dan belum disetubuhi ketika suci tersebut. Demikian hal ini diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, ‘Atha`, Mujahid, Al-Hasan, Ibnu Sirin, Qatadah, Maimun bin Mihran dan Muqatil bin Hayyan. (Lihat Tafsirul Qur`anil ‘Azhim 4/485)
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahumullah menyebutkan: “Ada tiga keadaan yang dikecualikan dalam pengharaman talak ketika istri sedang haid (yakni boleh mentalaknya walaupun dalam keadaan haid):
Pertama, apabila talak dijatuhkan sebelum ia berduaan dengan si istri atau sebelum ia sempat bersetubuh dengan si istri setelah atau selama nikahnya. Dalam keadaan demikian tidak ada ‘iddah bagi si wanita dan tidak haram menceraikannya dalam masa haidnya.
Kedua, apabila haid terjadi di waktu istri sedang hamil, karena lamanya ‘iddah wanita hamil yang dicerai suaminya adalah sampai ia melahirkan anak yang dikandungnya bukan dihitung dengan masa haidnya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Wanita-wanita yang hamil masa iddahnya adalah sampai mereka melahirkan anak yang dikandungnya.” (Ath-Thalaq: 4)
Ketiga, apabila talak dijatuhkan dengan permintaan istri dengan cara ia menebus dirinya dengan mengembalikan sesuatu yang pernah diberikan suaminya atau diistilahkan khulu’.
Hal ini dipahami dari hadits Ibnu ‘Abbas c dalam Shahih Al-Bukhari (no. 5273, 5374, 5275, 5276). Disebutkan bahwasanya istri Tsabit bin Qais bin Syamas datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyatakan keinginannya untuk berpisah dengan suaminya. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya untuk mengembalikan kebun yang pernah diberikan kepadanya dan memerintahkan Tsabit untuk menerima pengembalian tersebut dan menceraikan istrinya. Dalam hadits ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali tidak menanyakan kepada wanita tersebut apakah ia dalam keadaan haid atau tidak.
e. Masa ‘iddah wanita yang bercerai dari suaminya
Perhitungan masa ‘iddah wanita yang bercerai dari suaminya dalam keadaan ia tidak hamil adalah dengan tiga kali haid, berdasarkan firman Allah Subhanahu wata’ala:
“Wanita-wanita yang ditalak suaminya hendaklah menahan diri mereka (menunggu) selama tiga quru…” (Al-Baqarah: 228)
f. Mandi Haid
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Fathimah bintu Abi Hubaisy radhiyallahu ‘anha:
“Tinggalkanlah shalat sekadar hari-hari yang engkau biasa haid padanya, dan jika telah selesai haidmu, mandi dan shalatlah.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 325)
Yang wajib ketika mandi ini adalah minimal meratakan air ke seluruh tubuh hingga pokok rambut. Dan yang utama adalah melakukan mandi sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau ditanya oleh seorang wanita Anshar tentang tata cara mandi haid. Beliau bersabda, sebagaimana dikabarkan ‘Aisyah: “Ambillah secarik kain yang diberi misik (wewangian) lalu bersucilah dengannya.” Wanita itu bertanya: “Bagaimana cara aku bersuci dengannya?” Nabi menjawab: “Bersucilah dengannya.” Wanita itu mengulangi lagi pertanyaannya. Nabi menjawab: “Subhanallah, bersucilah.” ‘Aisyah berkata: Maka aku menarik wanita tersebut ke dekatku lalu aku katakan kepadanya: “Ikutilah bekas darah dengan kain tersebut.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 314, 315 dan Muslim no. 60)
Atau lebih lengkapnya dalam riwayat Muslim (no. 61) bahwasanya Asma‘ bintu Syakl bertanya tentang tata cara mandi haid maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Salah seorang dari kalian mengambil air dan daun sidr (bidara) lalu ia bersuci dan membaguskan bersucinya. Kemudian ia tuangkan air ke kepalanya dan ia gosok dengan kuat hingga air tersebut sampai ke akar-akar rambutnya, kemudian ia tuangkan air ke atasnya. Kemudian ia ambil secarik kain yang diberi misik lalu ia bersuci dengannya…” (Shahih, HR. Muslim no. 61)
Apabila wanita haid telah suci dari haidnya di tengah waktu shalat yang ada, wajib baginya untuk segera mandi agar ia dapat menunaikan shalat tersebut pada waktunya. Apabila ia sedang safar dan tidak memiliki air, atau ada air namun mengkhawatirkan bahaya yang mungkin timbul bila menggunakannya, atau ia sakit yang akan berbahaya bila ia memakai air, maka cukup baginya bertayammum sebagai pengganti mandi hingga hilang darinya udzur. Wallahu a‘lam bish-shawab.
Demikian pembahasan haid secara ringkas yang dapat kami haturkan untukmu Muslimah…!

PENYEWAAN MOBIL MY FRIEND ( RENTCAR)

We are here to better organize and arrange your car rental needs for a holiday or business stay in batam island. We provide various types of cars including Harrier, Cefiro, Avanza, Odissey, bmw, mercy, family vans or mini-buses. All vehicles are in good condition engines, well maintained and safety.



Car rates relate to the condition and year of vehicle. When advising the type of vehicle that you would prefer, please clarify condition or rate of your choice and book your rental car in advance to guarantee your booking.

Our daily self-driving tariffs are inclusive of car insurance, unlimited mileage in around Batam.

Booking a car rental in Batam is easy with Batam Rent Cars, no deposit required, simply send us your inquiries by contact form and your rental car would be prepared on your requested times & dates.

Batam Rent Cars is a 100% Batam owned company offering a quality car rental service in Batam. Our car rental friendly service include pick-up at the airport or delivery to your hotel, and part of batam island.




www.batamrentcar.com

SEINDAH DI HARI INI

@Hari ini sabtu 23-03-2013 kerja ikhlash yang terasa adalah kenyaman yang tak berakhir di ujung dunia , rasanya nikmat tapi lumayan capek juga setelahnya, nikmat kerjaan beres dengan plan yang lumayan sedikit amburadul, hehe ,,bisa bawa anak anak jalan jalan ke luar rumah sambil nuntaskan pekerjaan yang tertunda sudah lama sekitar 3 bulan yang lalu rasanya plong deh di hati,ga ada beban lagi kata  mang odoy. Ada merchan pagi pagi mau di kunjungi sesui jadwal alhamdulillah lancar dan terkendali orangnya baik sekali kalau manggil sejuk di hati dengan kata kata panggilan pak ahmad,..,.,.,seneng rasanya kaya di panggil sama orang tua sendiri secara gimana,,,,, gitu, yang saya kunjungi namanya TEMPAT SENANG jadi senang deh  hatiku bila anda mau berkunjung silahkan buka aja webnya tempat senang jarang jarang ada rang panggil saya dengan sebutan pak ahmad,,,,terima kasih pak atas ucapan nya kepada saya,,,semoga tempat senang menjadi orang rang yang berkunjung hatinya menjadi senang dan gembira selalu,, tempat instalasi boleh juga kunjungi tempat instalasi darurat di rumah anda...selamat bersenang senang kawan semunya...@@@@@

Bumi Kita Semua Menberi Tak Harap Kembali

@BUMI oh bumi sungguh anugrah semua penciptaan mahkluk dan seisinya dari mula mula Tuhan menciptakan dirinya Sendiri dengan Nama Nur Muhammad saw. dari CAHAYA NYA dan terjadi lah kehidupan di semesta alam ini dengan menciptakan bumi dan seisinya,supaya semua makluk yang berakal dan yang beriman selalu mengingat akan penciptanya yaitu Allah SWT. cahaya dari segala cahaya,raja dari segala Raja, menciptak bumi ini biar makhluk seisinya selalu bersyukur dan berpikir bahwa bumi ini di ciptakan sebagai hiasan dunia yang indah,Mula Mula ADAM dan HAWA di ciptakannya sejens manusia yang berakal dan beriman, kepada robbNYa,dan dibekan ilmu untuk mengelola BUmi dan seisinya, lalu diberikan HAWANAPSU bagi keturunan Adam dan Hawa, BUMI oh Bumi Kami kata bumi tidak akan murka apabila sesisi bumi tidak di rusak oleh makhluk yang namanya manusia yang berakal, Kita akan selalu hidup damai dan damai, sepanjanng hanyat Bagi makhluk seisinya yang ada di muka bumi ini,selama kita saling menjaga satu sama lainya,silahkan bertebaran di muka bumi tapi tolong Kami jaga sebagai mana kalian menjaga tubuh kalian,ah dasar manusia yang telah di berikan hawanapsu yang menggebu yang tidak tunduk kepada akal akan tetapi tunduk kepada sifat pak SYETAN, yang selalu menghantui pikiran dan akal manusia,BUMI OH BUMI kami manusia yang selalu berakal akan selalu menjaga mu sampai kemusnahan dengan sendiriNYA,Kami akan selalu memberikan yang terbaik buat makhluk bumi dan sekitarnya, dan tidak peduli lu yang beraga atau pun yang tida beragama selama lu jaga Gua sebagai mana pungsinya makhluk yang tak berharap kebaikan dari manusia,yang penting Kami dijaga dan tidak dirusak Kami akan bersahabat, akan tetapi kalau kalian sudah tidak peduli kepada Kami kamipun tak peduli lagi sama kalian yang merusak Kami yang ada di dunia ini. maaf bila Kami sudah muak dengan kesombongan kalian yang selalu mau menang sendiri,,akulah yang terhebat dari segala makhluk di muka bumi ini,,,so what, yang bisa mengatur semua urusan dunia ini,tapi lupa akan kehebatan BUMI yg di pijak setiap hari, Kami cukupkan semuanya kesenangan SURGA mu yang telah meruksa KAmi, sebagai makhluk pemberi kenikmatan, di muka BUMI ini. kalian rusak Gunung kami hu lumat badan kalian,,kau hancurkan hutan Kami ku sapu dengan Banjir,kau rusak bukit Kami ku siram dengan timbunan tanah,kau kotori sungai  Kami dengan sampah ku hadiahkan banjir di setiap sudut kota kalian, kau gali kekayaan kami dengan serakah KU keluarkan isi perut BUMI supaya kau tenggelam di lautan lumpur,kesombongan apalagi yang kalian banggakan sebagai makhluk yang berakal dan beriman,di muka BUMI ini.mari KITA sama sama untuk saling menjaga satu sama lain supaya SURGA kita tetap ada sampai kapan pun kalian mau,mari sama sama lestarikan Kami supanya saling memberikan kehidupan yang harmonis dengan saling menjaga lingkungan,KITA..

Keindahan yang Tak akan Padam

2@ BULAN oh bulan engkau di ciptakan sebagai hiasan yang paling indah di muka BUMI ini, apabila malam telah datang Engkau sinari kami di malam hari tak jenuh untuk mengikan kami bahwa kami perlu istirahat dan menikmati malam yang indah dan di hiasi oleh bintang bintang,galaksi ,dan yang ada di atas bumi ini sungguh telah di teguhkan makhluk BULAN ini sebagai makhluk tak mau ribet dengan ksombongan manusia tapi tetap akan selalu menampakkan keindahan di malam hari BULAN OH BULAN,

Memberi tak harap kembali

1.MATAHARI selalu menjadi pelindung bagi bumi setiap hari tanpa lelah menyinari bumi dan seisinya di alam semesta ini,dan manusia,binatang,tumbuhan,hewan laut,kuman,virus,jin,syetan,semuanya merasakan akan kehangatan. MATAHARI menyinari di pagi hari mengeluarkan pitamin D bagi kulit dan siang nya ibi ibu jemur pakaian pada kering dan alhasil virus atau kuman mati karna sinar matahari,alangkah senangnya ibu ibu pakainya pada kering,bagi para petani yang suka jemur ubi,padi,ketela,dll pengusaha kerupuk senang kerupuknya kering,tukang teri juga senenng terasinya kering di karenakan adanya sinar MATAHARI, bagi kontraktor sneneg perumahanya cepat jadi karna di sinari oleh matahari pagi,siang,sore, bagi yang pergi kerja bersemnagat pergi kekantor karna adanya sinar MATAHARI,nikmat yang manakah yang mesti kita syukuri sehingga kita bersyukur karna adanya sinar yang tiada henti meyinari bumi dan alam sekitarnya ini,kesombongan apa lagi yang mesti di katakan oleh seorang manusia yang selalu kekurangan,MATAHARI oh dikau telah lama menghuni dunia ini apakah tidak lelah menyinari orang yang baik,buruk,di muka bumi ini..tidak membedakan mana yang muslim,protestan,katolik,yahudi,bhuda,hindu,konghuchu, semuanya menikmati akan sinar MATAHARI di manakah letak kesalahan matahari bagi bumi,manusia,mahluk yang berakal..coba berpikir ketika MATAHARI tidak menyinari bumi lagi apakah akan selalu sujud di hadapanNya..wahai mahkluk yang berakal,,mari kitarenungkan lah wahai manusia yang mempunyai akal dan iman,,masihkah kita akan menyia nyiakan anugrah Tuhan Kita yang telah menciptakan semua jenis mahkluk yang ada di  muka BUMI ini apa lagi yang mesti kita perebutkan lagi di Duni ini,,yang peru kita pikirkan hanya bersyukur Saja TUHAN sudah senang...MATAHARI OH MATAHARI sampai kapan dirimu akan selalu bersinar,,apakah menunggu manusia dan seisinya hancur lalu Enkau tidak akan bersinar lagi di muka BUMI ini, tentu Terima Kasih ya TUHAN Kami ( Allah SWT.) yang telah menciptakan  mahkluk yang bernama MATAHARI...

Riwayat Salahuddin al ayubi

RIWAYAT HIDUP SALAHUDIN AL AYUBI
Salahudin Al-Ayubi atau nama sebenarnya Sholahuddin Yusuf bin Ayyub, Atau Saladin –menurut panggilan orang Barat– lahir pada tahun 1137M, di kota Tikrit, berhampiran dengan Sungai Tigris, kira-kira 140 km dari kota Baghdad.

Beliau dari suku bangsa Kurdish dan semasa dilahirkan keluarganya dihalau dari Tikrit oleh pemerintah Baghdad kerana dituduh penghianat. Dalam perjalanan ke Alleppo Salahudin dilahirkan sehingga ayahnya berkata Anakku ini dilahirkan ketika aku dalam kesusahan. Aku bimbang kelahirannya membawa sial. Tidak siapa menyangka bayi itu menjadi pahlawan terbilang.

Semasa kecilnya Salahuddin Al Ayubi mendapat pendidikan ilmu ketenteraan daripada bapa saudaranya Asaddin Shirkuh atau Assaddudin Shirkuwah seorang panglima perang.

Salahuddin dibesarkan sama seperti anak-anak Kurdish biasa. Pendidikannya juga seperti orang lain, belajar ilmu sains di samping seni peperangan dan mempertahankan diri. 
Tiada seorangpun yang menyangka suatu hari nanti dia akan merampas kembali bumi Palestin dari tentera Salib. Walau bagaimanapun Allah telah mentakdirkannya untuk menjadi pemimpin besar pada zamannya dan Allah telah menyediakan dan memudahkan jalan-jalannya ke arah itu.

Kerjayanya bermula sebagai tentera berkuda Al-Malik Nuruddin, sultan Aleppo, kemudian dia diperintahkan untuk pergi ke Mesir. Pada masa itu Mesir diperintah oleh kerajaan Fatimiyah yang berfahaman Syiah. Pada mulanya Salahudin berasa berat hati hendak berangkat ke Mesir kerana lebih sayangkan Aleppo. Sesungguhnya Allah perancang yang Maha Bijaksana seperti yang termaktub dalam Al Quran; Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu (Al-Baqarah:216).

Apabila Salahudin sampai di Mesir keadaan tiba-tiba berubah. Dia yakin Allah telah memberi tanggung jawab kepadanya untuk membebaskan Baitul Muqaddis dari penaklukan Kristian. Dia menjadi seorang yang zuhud dan tidak tergoda dengan kesenangan dunia.

Stanley Lane Poole mencatatkan bahawa Salahuddin mengubah cara hidupnya kepada yang lebih keras. Dia bertambah warak dan menjalani hidup yang lebih berdisiplin dan sederhana. Dia mengenepikan corak hidup senang dan memilih corak hidup sederhana yang menjadi contoh kepada tenteranya. Dia menumpukan seluruh tenaganya untuk membina kekuatan Islam bagi menawan semula Jerusalem. Salahuddin pernah berkata, Ketika Allah menganugerahkan aku bumi Mesir, aku yakin DIA juga bermaksud Palestin untukku. Ini menyebabkan DIA memenangkan perjuangan Islam.

Sehubungan dengan itu Salahudin telah menyerahkan dirinya untuk jalan jihad. Fikiran Salahuddin sentiasa tertumpu kepada jihad di jalan Allah. Bahauddin, jurutulis Sultan Salahudin mencatatkan, semangat Salahuddin sentiasa berkobar-kobar untuk berjihad menentang tentera Salib telah menyebabkan jihad menjadi tajuk perbincangan yang paling digemarinya.Dia sentiasa meluangkan seluruh tenaganya untuk memperkuat pasukan tenteranya, mencari mujahid-mujahid dan senjata untuk tujuan berjihad. Jika ada sesiapa yang bercakap kepadanya berkenaan jihad dia akan memberikan sepenuh perhatian. Sehubungan dengan ini dia lebih banyak di dalam khemah perang daripada duduk di istana bersama sanak keluarga. Siapa sahaja yang menggalakkannya berjihad akan mendapat kepercayaannya. Apabila dia telah memulakan jihad melawan tentera salib dia akan menumpahkan seluruh perhatiannya kepada persiapan perang dan menaikkan semangat tenteranya.

Dalam medan peperangan dia bagaikan seorang ibu yang kehilangan anak. Dia akan bergerak dari satu penjuru ke penjuru yang lain dalam usaha menaikkan semangat tenteranya supaya benar-benar berjihad di jalan Allah. Dia sanggup pergi ke pelosok tanah air dengan mata yang berlinang mengajak umat Islam supaya bangkit membela Islam. Ketika perang berlansung dia lebih suka berpuasa. Semasa mengepung Acre dia demam namun tetap berpuasa. Doktor peribadinya berkata bahawa Salahuddin hanya berbuka dengan beberapa suap makanan sahaja kerena tidak mahu perhatiannya kepada peperangan terganggu.

Kemenangan peperangan Hittin telah membuka jalan mudah kepada Salahuddin untuk menawan Baitul Muqaddis. Bahauddin telah mencatatkan bahawa Salahuddin sangat-sangat berhajat untuk menawan baitul Muqaddis Hajatnya tercapai pada hari jumaat, 27 Rajab, 583H, iaitu pada hari Israk Mikraj, Salahuddin telah memasuki Masjidil al Aqsa.

Dalam catatan Bahauddin menyatakan inilah hari kemenangan atas kemenangan. Ramai orang yang terdiri dari ulama, pembesar-pembesar, peniaga dan orang-orang biasa datang merayakan kemenangan ini. Kemudiannya ramai lagi orang datang dari pantai dan hampir semua ulama-ulama dari Mesir dan Syria datang untuk mengucapkan tahniah kepada Salahuddin. Boleh dikatakan hampir semua pembesar-pembesar datang. Laungan Allahhu Akbar dan Tiada tuhan melainkan Allah telah bergema ke angkasa.

Sifat penyayang dan belas kasihan Salahuddin semasa peperangan ini sangat jauh berbeda daripada kekejaman tentera Salib. Ahli sejarah Kristian pun mengakui hal ini. Lane-Poole mengesahkan bahwa kebaikan hati Salahuddin telah mencegahnya daripada membalas dendam. Dia telah menuliskan yang Salahuddin telah menunjukkan ketinggian akhlaknya ketika orang-orang Kristian menyerah kalah.Tenteranya sangat bertanggung jawab, menjaga peraturan di setiap jalan, mencegah segala bentuk kekerasan hinggakan tiada kedengaran orang-orang Kristian diperlakukan tidak baik.

Selanjutnya Lane-Poole menuliskan bagaimana pula tindak-tanduk tentera Kristian ketika menawan Baitul Muqaddis kali pertama pada tahun 1099. Telah tercatat dalam sejarah bahawa ketika Godfrey dan Tancred menunggang kuda di jalan-jalan Jerusalem jalan-jalan itu 'tersumbat' dengan mayat-mayat, orang-orang Islam yang tidak bersenjata disiksa, dibakar dan dipanah dari jarak dekat dari atas bumbung dan menara rumah-rumah ibadah. Darah yang membasahi bumi yang mengalir dari pembunuhan orang-orang Islam secara beramai-ramai telah mencemarkan kesucian gereja di mana sebelumnya kasih sayang sentiasa diajarkan.

Maka sangat bernasip baik orang-orang Kristian apabila mereka dilayan dengan baik oleh Salahuddin. Lane-Poole juga menuliskan, jika hanya penaklukan Jerusalem sahaja yang diketahui mengenai Salahuddin, maka ia sudah cukup membuktikan dialah seorang penakluk yang paling penyantun dan baik hati di zamannya bahkan mungkin di sepanjang zaman.

Lane-Poole juga menuliskan dalam setiap peperangan Salahuddin sentiasa berbincang dalam majlis yang membuat keputusan-keputusan ketenteraan. Kadang-kadang majlis ini membatalkan keputusan Salahuddin sendiri. Dalam majlis ini tiada siapa yang mempunyai suara lebih berat tiada siapa yang lebih mempengaruhi fikiran Salahuddin. Semuanya sama sahaja. Dalam majlis itu ada adiknya, anak-anaknya, anak saudaranya, sahabat-sahabat lamanya, pembesar-pembesar tentera, kadi, bendahari dan setiausaha. Semuanya mempunyai sumbangan yang sama banyak dalam membuat keputusan. Pendeknya semuanya menyumbang dalam kepakaran masing-masing. Walau apa pun perbincangan dan perdebatan dalam majlis itu, mereka memberikan ketaatan mereka kepada Salahuddin.

Bahauddin bin Shaddad, penasihat utama Salahuddin telah mencatatkan berkenaan kewarakan Salahuddin. Dia sentiasa melakukan sembahyang berjemaah. Bahkan ketika sakitnya pun dia memaksa dirinya berdiri di belakang imam. Dia sentiasa mengerjakan sembahyang Tahajjud. Bahauddin melihatnya sentiasa sembahyang di belakang imam ketika sakitnya, kecuali tiga hari terakhir di mana ia telah tersangat lemah dan selalu pingsan.

Dia tidak pernah tinggal sembahyang fardhu. Tetapi dia tidak pernah membayar zakat harta kerana tidak mempunyai harta yang cukup nisab. Dia sangat murah hati dan akan menyedekahkah apa yang ada padanya kepada fakir miskin dan kepada yang memerlukan hinggakan ketika wafatnya dia tidak meninggalkan harta. Bahauddin juga mencatatkan bahawa Salahuddin tidak pernah meninggalkan puasa Ramadhan kecuali hanya sekali apabila dinasihatkan oleh Kadi Fadhil. Ketika sakitnya pun ia berpuasa sehinggalah doktor menasihat kannya dengan keras supaya berbuka. Lalu ia berbuka dengan hati yang berat sambil berkata, Aku tak tahu bila ajal akan menemuiku. Maka segera ia membayar fidyah.

Dalam catatan Bahauddin juga menunjukkan Salahuddin teringin sangat menunaikan haji ke Mekah tetapi dia tidak pernah berkesempatan. Pada tahun kemangkatannya, keinginannya menunaikan haji telah menjadi-jadi tetapi ditakdirkan tidak kesampaian. Dia sangat gemar mendengar bacaan Quran. Dalam medan peperangan ia acap kali duduk mendegar bacaan Quran para pengawal yang dilawatnya sehingga 3 atau 4 juzuk semalam. Dia mendengar dengan sepenuh hati sehingga air matanya membasahi dagunya.

Dia juga gemar mendengar bacaan hadis Rasulullah saw. Dia akan memerintahkan orang-orang yang bersamanya duduk apabila hadis dibacakan. Apabila ulama hadis datang ke bandar, dia akan pergi mendengar kuliahnya. Kadang kadang dia sendiri membacakan hadis dengan mata yang berlinang.

Salahuddin sangat yakin dan percaya kepada pertolongan Allah. Dia biasa meletakkan segala harapan nya kepada Allah terutama ketika dalam kesusahan. Pada satu ketika dia berada di Jerusalem yang pada masa itu seolah-olah tidak dapat bertahan lagi dari pada kepungan tentera bersekutu Kristian. Walaupun keadaan sangat terdesak dia enggan untuk meninggalkan kota suci itu. Malam itu adalah malam Jumaat musim sejuk. Bahaauddin mencatatkan, Hanya aku dan Salahuddin sahaja pada masa itu. Dia menghabis kan masa malam itu dengan bersembahyang dan munajat.

Aku berada di sebelahnya ketika dahinya mencecah bumi sambil menangis hingga air matanya mambasahi janggutnya dan menitik ke tempat sembahyang. Aku tidak tahu apa yang didoakannya tetapi aku melihat tanda-tanda doanya dikabulkan sebelum hari itu berakhir. Perbalahan berlaku di antara musuh-musuh yang menatijahkan berita baik bagi kami beberapa hari kemudian. Akhirnya tentera salib membuka khemah-khemah mereka dan berangkat.

Salahuddin tidak pernah gentar dengan ramainya tentera Salib yang datang untuk menentangnya. Dalam satu peperangan tentera Salib berjumlah sehingga 600,000 orang, tetapi Salahuddin menghadapinya dengan tentera yang jauh lebih sedikit. Berkat pertolongan Allah mereka menang, membunuh ramai musuh dan membawa ramai tawanan. Ketika mengepung Acre, pada satu petang lebih dari 70 kapal tentera musuh beserta senjata berat mendarat. Boleh dikatakan semua orang merasa gentar kecuali Salahuddin. Dalam satu peperangan yang sengit semasa kepungan ini, serangan mendadak besar-besaran dari musuh telah menyebabkan tentera Islam kalang kabut. Tentera musuh telah merempuh khemah-khemat tentera Islam bahkan telah sampai ke khemah Salahuddin dan mencabut benderanya. Tetapi Salahuddin bertahan dengan teguhnya dan berjaya mengatur tenteranya kembali sehingga dia berjaya membalikkan kekalahan menjadi kemenangan.

Musuh telah kalah teruk dan berundur meninggalkan lebih kurang 7,000 mayat-mayat. Bahauddin ada mencatatkan betapa besarnya cita-cita Salahuddin. Suatu hari Salahuddin pernah berkata kepadanya, Aku hendak beri tahu padamu apa yang ada dalam hatiku. Apabila Allah mentakdirkan seluruh tanah suci ini di bawah kekuasaanku, aku akan serahkan tanah-tanah kekuasaanku ini kepada anak-anakku, kuberikan arahan-arahanku yang terakhir lalu ku ucapkan selamat tinggal. Aku akan belayar untuk menaklukkan pulau-pulau dan tanah-tanah yang lain. Aku tak akan meletakkan senjata ku selagi masih ada orang-orang kafir di atas muka bumi ini sehingga ajalku sampai.

Salahuddin memiliki asas pengetahuan agama yang kukuh. Dia juga mengetahui setiap suku-suku kaum Arab dan adat-adat resam mereka. Bahkan dia mengetahui sifat-sifat kuda Arab walaupun dia sebenarnya orang Kurdish. Dia sangat gemar mengumpulkan pengetahuan dan maklumat dari kawan-kawannya dan utusan-utusannya yang sentiasa berjalan dari satu penjuru ke satu penjuru negerinya. Di samping Quran dia juga banyak menghafal syair-syair Arab. Lane-Poole juga ada menuliskan bahawa Salahuddin berpengetahuan yang dalam dan gemar untuk mendalami lagi bidang-bidang akidah, ilmu hadis serta sanad-sanad dan perawi-perawinya, syariah dan usul figh dan juga tafsir Quran.

Kejayaan terbesar Sultan Salahudin Al Ayubi ialah mengalahkan tentera Salib pada tahun 1171. Baginda memerintah selama 22 tahun telah membina kubu pertahanan dikenali sebagai al-Qalaah (Citadel) yang mana melindungi kota Kaherah dan kota lama al-Fustat dari serangan musuh. Selepas beliau meninggal pada tahun 1193 di Damsyik, Syria, pewaris-pewarisnya telah memerintah Mesir sehingga tahun 1250.

Stanley Lane Poole (1914) seorang penulis Barat menyifatkan Salahuddin sebagai seorang yang memilliki kelebihan daripada orang lain kerana menunjukkan akhlak yang mulia. Menurutnya pada hari tentera salib menakluk Jerusalem pada tahun 1099, mereka telah menyembelih orang-orang Islam termasuk wanita dan kanak-kanak, bermula dari pagi hinggalah ke tengah malam. Pada keesokan harinya mayat-mayat orang Islam bertimbun setinggi paras lutut di sepanjang jalan di Jerusalem.

Tetapi apabila Sultan Salahudin al-Ayubi menakluk kembali Jerusalem pada 1187, tentera Islam tidak membunuh seorang pun penduduk Jerusalem , malah pada keesokan harinya Salehudin telah membenarkan penganut semua agama (tidak kira sama ada Islam atau Kristian atau Yahudi) untuk bersembahyang di tempat-tempat suci masing-masing di bandar tersebut.

Satu lagi kebaikan yang ditunjukan oleh Sultan Salahudin ialah kepada musuhnya Raja Richard Berhati Singa yang datang dari England. Ketika peperangan sedang berlansung, Raja Richard jatuh sakit lalu Sultan Saladin mengirimnya buah-buahan segar, air sejuk dan seorang dokter. Kerana terharu dengan kebaikan Sultan Salahudin maka akhirnya ditandatangani perjanjian damai pada 1 September 1192 sehingga orang-orang Eropah berasa takjub bagaimana agama Islam boleh melahirkan seorang pahlawan yang baik seperti Salahudin Al Ayubi.

Sebelum meninggal dunia Sultan Salahudin Al Ayubi berpesan kepada anak-anaknya; "Jangan kamu menumpahkan darah, kerana apabila darah telah terpercik tidak ada yang tertidur."

Pada hari Rabu, 27 Safar, 589H, pulanglah Salahuddin ke rahmatullah pada usia 57 tahun. Bahauddin bin Shaddad, penasihat utama Salahuddin telah menulis mengenai hari-hari terakhir Salahuddin.

Pada malam 27 Safar, 12 hari selepas jatuh sakit, dia telah menjadi sangat lemah. Syeikh Abu Jaafar seorang yang warak telah diminta menemani Salahuddin di Istana supaya membaca al Quran. Memang pada malam itu telah nampak tanda-tanda berakhirnya hayat Salahuddin. Syeikh Abu Jaafar telah duduk di tepi katilnya semenjak 3 hari yang lepas membacakan Quran. Dalam masa ini Salahuddin selalu pingsan.

Apabila Syeikh Abu Jaafar membacakan ayat, Dialah Allah, tiada tuhan melainkan Dia, Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata (Al-Hasyr: 22), Salahuddin membuka matanya sambil senyum, mukanya berseri dan denga nada yang gembira ia berkata, Memang benar tidak ada Tuhan selain Allah. Selepas dia mengucapkan kata-kata itu dia menghembuskan nafasnya yang terakhir sebelum subuh, 27 Safar.

Seterusnya Bahauddin menceritakan Salahuddin tidak meninggalkan harta kecuali 1 dinar 47 dirham. Harta yang ditinggalkannya tidak cukup untuk belanja pengkebumiannya. Bahkan kain kafan pun diberikan oleh seorang menterinya.
Share

kasa kisi

menerima apa adanya dan tidak berbohong pada diri sendiri dan menikmati apa yang dihasilkan dengan jeri payahsendiri da bantuan tuhan kepada kita berupa rezeki yang halalan thoibah,berguna bagi anak dan istri bagi keluarga sesama uamat manusia menjadi pemaaf bagi diri sendiri dan selalu bersyukur atas karunia yang di berikan tuhan berupa hidup sehat akan menjadi ketenangan bathin bagi diri sendiri dan bagi oang di sekitar kita amiiiin semoga bermanfaat bagi diri ini dan bermaanfaat bagi semua orang ( hidup jujur apa adanya )